Sunday, April 21, 2013

AL-BASHOIR

Pengertian AL-QUR'AN sebagai Al Basho`ir .
Al Basho`ir berasal dari kata Absor yang berarti titik pandang Sebagaimana firman Allah Qs. Al-Jatsiyah ayat 20.


            Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini
            Ayat tersebut menjelaskan bahwa Al-qur'an merupakan sebagai titik pandang bagi manusia, petunjuk, rahmat bagi kaum yang meyakini. Makna Al-basho`ir dari ayat tsb, memberikan pengertian bahwa Al-qur'an pada hakikat nya sebagai titik pandang dan pedoman pokok yang utama bagi manusia, atau dengan kata lain sebagai 'norma hukum' yang mengatur tata kehidupan ummat manusia di alam dunia, hal ini beralasan , mengingat bahwa informasi yang terkandung didalamnya memuat aturan dan dasar-dasar hukum yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari hal yg bersifat khususiyah, seperti ibadah taqorrub ilallah, hingga yang berkenaan dengan sejarah, unsur-unsur kemanusiaan, serta (dunia ilmu pengetahuan Qs. AR-RUM ayat 8) atau dgn kata lain al-qur'an merupakan Sumber dari Segala Sumber QS.ali imran 3. 138

 (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Oleh sebab itu menjadikn al-qur'an sebagai dasar utama untuk mengatur tata kehidupan, secara pasti mengundang keberkahan dan jaminan kemakmuran dri Allah SWT QS. AL-A’RAF,7 AYAT 96
 Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
 Bahkan dalam tataran selanjut nya, akan memberikan berbagai pembenahan dan kemajuan yang pesat dalam seluruh lini kehidupan, serta mustahil akan berbenturan dengan kekuatan alam yang dahsyat Qs.al-maidah, 5 ayat 66. Dengan demikian artinya, memberlakukan nya dalam kehidupan adalah suatu kewajiban!

Amtsal Persaudaraan




AMTSAL PERSAUDARAAN
Petunjuk Dalil
QS : AN-NAML 27 : 18-19

18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari
19. Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh
Penjelasan
Ayat tersebut merupakan satu-satunya ayat yang menjelaskan sirah perjalanan dari seekor semut  yang Allah cantumkan dalam AL-Qur’an. Pada ayat diatas bagi kita selaku umat manusia untuk dapat mengambil banyak pelajaran dari sirah perjalanan seekor semut. Yang mana kalau kita perhatikan seekor semut jikalau ia bertemu sama saudara nya mereka bersalaman dalam penglihatan kita. 
Ini menunjukkan bahwa kita selaku umat manusia diperintahkan oleh Rasullullah untuk:
 

أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ  (.1 “afsyussalam” yang artinya tebarkanlah salam. HR. Muslim No.8723
Kemudian kalau kita perhatikan semut itu sangat perduli kepada sahabat nya, sebagai pertimbangan kalau kita melihat semut menemukan sebuah makanan mereka saling bekerja sama, bahu-membahu untuk membawa makanan itu ke sarang nya. Berarti tugas kita selanjutnya adalah :
2.)     Bahwa kita selaku umat muslim untuk saling bekerja-sama bahu-membahu jikalau ada salah satu dari saudara kita mengalami kesusahan atau dalam kata lain adalah peduli terhadap sesama muslim  QS: AL-HUJURAT, 49 AYAT 10,

“Sesungguhnya mukmin itu bersaudara

Dan dalam salah satu hadist Rasulullah juga menggambarkan bahwa seorang mukmin itu seperti sebuah bangunan (كَالْبُنْيَانِ) :
حديث أبِى مُوسى ،عَنِ النَّبِىِّ صَلى الله عليه وسلم ، قَالَ : (( إنَّ الْمُؤ مِنَ
لِلْمُؤمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا)) وَشَبَّكَ أَصَا بِعَهُ .
أخرجه لبخارى فى : – كتاب الصلاة : – باب تشبيك الأصابع فى المسجد وغيره
Artinya:
Abu Musa r.a. berkata : Nabi Saw. bersabda : Seorang mu’min terhadap sesama mu’min bagaikan satu bangunan yang setengahnya menguatkan setengahnya, lalu Nabi Saw. mengeramkan jari-jarinya. (Bukhari, Muslim).

Allah SWT menjelaskan bahwa mukmin itu bersaudara, yang mana dalam menepati proses persaudaraan yang dibangun oleh Rasullulah SAW, yaitu bagaimana persaudaran nya muhajirin dan anshor (QS: AL-ANFAL, 8 AYAT 72-75). Yang mana persaudaran mereka itu telah diakui Allah dan Rasulullah
3.)     Kita diperintahkan Oleh Allah SWT untuk bertadabbur alam, (QS: Ar-Rahman, 55 ayat 33, QS: Ar-Rum, 30 ayat 8) melihat keadaan alam yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat memetik pelajaran-pelajaran, dan mengambil hikmah (QS: AL-BAQARAH, 2 AYAT 269) Karena Allah SWT itu menciptakan sesuatu tidak mungkin tidak ada manfaat nya bagi kita atau dengan kata lain tidak adalah dari ciptaan Allah itu yang sia-sia (QS: Ali-Imran, 3 ayat 191)
Powered by Blogger.

Risalah Islam eL-MUQOFFA

Template Hits

PopularPosts

Followers