AL-QUR’AN TEROPONG
TAJAM MAHA SEMPURNA
Petunjuk Dalil
Dengan mengamati petunjuk firman dalam Surah Al Qoshosh ayat 85-86, yaitu
:
85. Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atas kamu (untuk
mengajarkan) Al Quran ini secara pasti
akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Rabbku
mengetahui kepada siapa yang datang
membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata".
86. Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan
kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Rabbmu,
sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir.
Pengkajian Dalil
Dalam perngertian ringkas daripada ayat-ayat tersebut,
mengingat:
a.
Perkataan “alladzi farodho`alaikal Qur’ana” adalah merupakan perintah Allah
dalam kedudukan hukum “wajib”. Dengan itu maka Allah menetapkan perintah dalam
bentuk mutlaq terhadap kedudukan “tadabbur al Qur’an” atas umatnya.
(QS:An-Nisa,4 ayat 82), karena “inilah satu-satunya penyajian” bagi hamba yang
beriman.
b. Dengan bertadabbur maka Allah akan jadikan beberapa ketetapan, antara
lain:
01.
Allah akan berikan berbagai kaidah
yang akurat dengan hujjah yang pasti untuk menhadapi berbagai permasalahan
kehidupan ummat manusia (QS:Al-Israa,17 ayat 9), kemudian Allah adakan suatu
dinding yang tersembunyi sehingga akan dapat membedakan antara kwalitas mukmin
dengan kwalitas kafir dalam kehidupan (QS:Al-Israa,17 ayat 45).
02.
Faham tentang system yang benar
menurut Al Qur’an dan As Sunah, karena Allah telah tetapkan kepada RasulNya
tentang keberadaannya secara jelas dan pasti pada garis syari`at
(QS:Al-Jatsiyah,45 ayat 18).
03.
Allah tunjukkan tentang berbagai
amtsal yang tersembunyi dalam kedudukan Al Qu’an yang berbahasa Arab lahjah
Quraisy sebagai teropong utama seluruh permasalahan (QS:Az-Zumar,39: ayat
27-28).
c. Perkataan “laro-ddu ka ila- ma’a-din”,
adalah keterkaitan erat dengan janji Allah antara lain:
01.
Bahwa menetapkan janjiNya tentang
keberlakuan Hukum Islam atas ummat manusia diseluruh Dunia ini dalam bentuk
kemuliaan atas mukmin dan kehinaan atas kafir (QS:At-taubah,9 ayat 33)
02.
Bahwa menetapakan janjiNya tentang
runtuhnya seluruh kekuatan kafir deseluruh dunia ini setelah melalui proses
dialog antara mukmin dengan kafir (QS:Al-Hasyr,59 ayat 2)
d.
Dengan keberadaan Al Qur’an sebagai
rahmat, sehingga keberadaan Rasul ditetapkanNya sebagai Rahmatan lil `alamin
(QS:Al-Anbiya,21 ayat 107). Karena itu menuntut kebersihan hati dalam
melaksanakann panggilan Allah dan RasulNya secara benar (QS:Al-Anfal,8 ayat
24), sehingga akan dapat membuahkan sosok muslim yang tidak berfihak kepada
segala bentuk kezholiman (QS:Hud,11 ayat 113)
Dengan analisa tersebut maka jelas bahwa dengan pemahaman dan proses
sosialisasi al Qur’an secara baik dan benar adalah merupakan cara yang
dituntunkan Allah menuju bangunan ummat didunia ini atas dasar Hukum Islam
secara mutlaq dari petunjuk Al Qur’an dan Al Hadist Shahih.
Memaknai dalam bahasan
Bahwa petunjuk Al-Qur’an dan panduan Rasulullah adalah merupakan gambaran
sikap untuk mengantisipasi segala upaya kafir yang dengan jelas berkehendak
untuk memadamkan cahaya Islam (QS: As-Shaf,61 ayat 8) dengan berbagai
cara(QS:Fushilat,41 ayat 26).Maka dalam melaksanakan dakwah dituntut
kemampuannya:
a.
Dengan ketataksanan Al-Qur’an adalah
untuk mengatasi dan mengantisipasi segala upaya dari kaum musyrik jahili, yang
senantiasa berupaya untuk melakukan penjajahan dan penaklukan terhadap fikiran,
jiwa, dan budaya (QS:Al-Furqon,25 ayat 52).
b.
Dengan petunjuk al- Qur’an dengan
untuk melemahkan segala tehknik dan gaya kafir yang terpusat pada “suksesi”(pengambilan
alihan) dari berbagai penafian manusia dan kemanusiaan melalui berbagai
kekejaman yang beralibi (QS: An-Naml,27 ayat 48).
Maka dakwah dengan melaksanakan sosisalisasi al Qur’an dengan sendirinya
akan membuat kaum kafir tidak dapat mempertahankan interesnya(kepentingan)
sendiri.
Adapun tujuan utama sosialisasi al Qur’an adalah untuk mengajak dan
mengatur ummat muslimin dalam menjumput Janji Allah yang pasti dan Maha Benar.
No comments:
Post a Comment