Friday, May 17, 2013

AL WADUD



AL-WADUD

Petunjuk Dalil
 

 
Sesungguhnya Dialah yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan Dia (pula) yang menghidupkannya (kembali). Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Mencintai. (QS. Al Buruj: 12-13)

Dalam Al-Qur'an kata Al Wadud digunakan dua kali, kedua-duanya merujuk pada sifat Allah, yaitu Yang Maha Mencintai. Bedanya, pada ayat yang di sebut di atas merupakan sifat Allah, yang Dia sendiri yang menyifati-Nya, sedang pada ayat yang berikut ini merupakan penyifatan Allah oleh Nabi Syu'aib ketika beliau mengajak umatnya untuk bertaubat.
Allah berfirman : "Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada - Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Menyintai." (QS. Huud: 90).
Menurut kaidah bahasa, Al-Waduud berasal dari rangkaian huruf "waw" dan "dal" berganda, sedang arti dasarnya adalah "Cinta" dan "Harapan".
Para mufassirin mengatakan bahwa kata itu dapat dipahami dari sisi "subyek," yang mencintai dan mengasihi. Juga dapat di pahami dari sisi "obyek", yang dicintai dan dikasihi.
Dengan demikian, maka Allah adalah Dzat yang mencintai makhluq-Nya sekaligus dicintai oleh mereka.
Selain itu memiliki makna yang ketiga, yaitu "menanamkan cinta." Dia-lah Allah yang menanamkan cinta di hati manusia sehingga mereka dapat menyintai sesamanya dan menyintai makhluk lainnya.
Hal ini berdasarkan pada firman Alloh: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa cinta (dalam hati mereka)". (Qs.Maryam: 96).
Sungguh kecintaan Allah kepada manusia tak diragukan lagi. Bagi orang-orang yang berfikir, mereka akan segera memahami betapa Allah mencintai mereka melalui penciptaan langit, bumi dan segala yang ada di antara keduanya. Tidak hanya itu, Alloh juga telah menundukkan keduanya (langit dan bumi) untuk memenuhi hajat hidup manusia. Bahkan kalau mau merenung sejenak, sesungguhnya penciptaan manusia itu sendiri sudah merupakan bukti cinta-Nya kepada manusia. Dialah yang menghidupkan, menyiapkan sarana dan prasarana kehidupan, memberi kesehatan, kenikmatan sukses dan kebahagiaan. Lalu Dia juga menjanjikan surga bagi orang-orang beriman dan berbuat kebajikan.
Jika Allah telah membuktikan cinta-Nya kepada kita, lalu apa bukti cinta kita kepada-Nya? Menurut saya orang-orang yang menyintai Alloh adalah orang yang selalu menjaga hubungan intim dengan Allah melalui dzikir, selalu menunaikan hak-hak Nya, memandang kepada-Nya dengan mata hati, bahkan hatinya terbakar oleh kerinduan akan perjumpaan.
Sang pecinta akan berbisik atas nama Allah, berbicara demi Allah, tatkala bergerak atas perintah Allah dan saat diam selalu bersama Allah. Ia sungguh selalu "dengan", "demi", dan "bersama" Allah.
Sungguh Allah telah menyiapkan sarana bagi manusia yang telah menyintai-Nya untuk melampiaskan rasa rindunya untuk bertemu dengan Nya.
Setiap hari kita diberi kesempatan untuk menemui Nya minimal 5 kali dalam sholat-sholat fardhu, bahkan disediakan pula sholat-sholat sunah. Masih ada waktu istimewa yang disediakan khusus untuk para pecinta, yaitu pertemuan malam hari melalui sholat lail atau sholat tahajud.
"Dan pada sebagian malam hari bersholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" (Qs Al Israa : 79).


Sumber : Internet

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Risalah Islam eL-MUQOFFA

Template Hits

PopularPosts

Followers